Minggu, 28 April 2013

Tulisan 1: Teori Kepribadian Sehat

Teori Kepribadian Sehat 

G.W. Allport: ciri-ciri kepribadian matang

Gagasan sejak 1930-an dalam psikologi mengenai kuantifikasi atau pencarian dasar-dasar ketidaksadaran yang mendorong tingkah laku manusia. Allport mempunyai pandangan lain, ia mengadakan penyelidikan secara kualitatif dan mengutamakan dorongan-dorongan sadar. Ia mengajukan batasan: kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukkan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan, dalam Sumadi Suryabrata (1982). Dalam batasan ini ditekankan pada individualitas yang khas/unik benar-benar dengan cara menyesuaikan diri terhadap lingkungan fisiologis dan lingkungan psikologis. 

Dalam perkembangan kepribadian, Allport menyatakan bahwa neo natus belum mempunyai kepribadian. Pada waktu lahir memang telah mempunyai potensi fisik maupun temperamen , berupa dorongan-dorongan nafsu dan reflek Gerakan otot belum terdeferensi. Aktualisasinya tergantung pada kematangan dan perkembangan. Pada masa anak mempunyai tegangan dan perasaan tak enak, karena didorong oleh kebutuhan mengurangi ketidakenakan dan mencari keenakan dengan proses diferensiasi dan integrasi yang berlangsung terus-menerus. Anak kecil menunjukkan perbedaan kualitas yang cenderung untuk menjadi tetap dan menjadi cara penyesuaian pada masa selanjutnya. Allport menyimpulkan: beberapa tingkah laku anak merupakan perintis bagi pola-pola kepribadian selanjutnya setelah manusia menjadi dewasa, egonya selalu berkembang, struktur sifat-sifatnya meluas merupakan inti dari tujuan dan aspirasi masa depan. Individu yang normal mengerti atau menyadari apa yang dikerjakan dan mengapa dikerjakan. Mengerti tujuan dan aspirasi mereka bila ingin memahami orang dewasa. Motif-motif tidak berakar pada masa lalu, tetapi bersandar pada rencana-rencana masa yang akan datang. Sebaliknya tergolong tidak normal kalau tindakannya tak terencana, tidak mengerti apa dan mengapa melakukan dan tidak mengerti tujuan hidup.


Secara ideal manusia dewasa yang mempunyai kematangan atau kedewasaan utuh atau pribadi dewasa mempunyai hal-hal sebagai berikut: 

1. Extention of Self  
Mempunyai proyeksi ke masa depan, merencanakan, mengharapkan (planning, hoping). Harus dapat mengambil bagian dan menikmati bermacam-macam kegiatan. Tidak terikat secara sempit pada kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan dan kewajiban langsung saja 

2. Self Objectification
Ada dua komponen pokok yaitu insight dan humor. Insight adalah kecakapan individu untuk mengerti dirinya, humor adalah kecakapan untuk mendapatkan kesenangan dan hal yang mentertawakan serta kecakapan untuk mempertahankan hubungan positif dengan dirinya dan objek yang disenangi dan dapat mengerti adanya ketidakselarasan .

3. Filsafat hidup/Phisophy of life  
Individu dalam menikmati hidup secara objektif, harus di dasari latar belakang yang memberikan arti dan tujuan dalam hidup. Uraian tersebut merupakan manusia dewasa ideal, dalam kehidupan ini, banyak orang yang belum mempunyai kematanganm namun sampai batas-batas tertentu berfungsinya sifat-sifat itu didasari dan rasional. Mengenai jalannya perkembangan bagi Allport tidak penting, yang penting adalah yang ada saat ini.  (Sundari, Siti. 2005. Kesehatan Mental: Dalam Kehidupan. Jakarta: PT Rineka Cipta. 24-25)

Carl Rogers : Perkembangan Kepribadian 

Kunci utama sudut pandang Rogers adalah bahwa orang cenderung berkembang ke arah yang positif; dengan kata lain, mereka akan memenuhi potensi mereka kecuali kalau mereka mengalami rintangan. Pemikiran ini dapat ditelusuri sampai ke filsuf politik Prancis abad ke-18, Jean Jacques Rousseau, yang percaya bahwa semua orang pada dasarnya adalah baik. Rousseau berpendapat bahwa sekolah seharusnya mendukung ekspresi diri alih-alih mendisiplinkan perilaku yang "tidak pantas". Hal ini sama seperti yang diungkapkan oleh psikolog humanistik. Menurut Rogers, orang yang sehat secara psikologis adalah mereka yang memiliki konsep diri yang luas yang mampu memahami dan menerima berbagai perasaan dan pengalaman. Kontrol diri yang berasalh dari dalam diri seseorang adalah lebih sehat daripada kontrol yang dipaksakan dan berasal dari luar. 

Rogers memakai pendekatan fenomenologis yang mengharuskan individu mendefinisikan bebagai isu penting. Fokus pendekatan humanistik terletak pada apa yang disebut experiencing person. Yang perlu diperhatikan adalah diskrepansi antara apa yang seseorang pikirkan tentang dirinya dengan total keseluruhan pengalaman yang ia alami. Ketidakmampuan untuk menerima aspek mengenai diri sendiri merupakan penghalang pertumbuhan pribadi. (Friedman, Howard S. Schustack, Miriam W. 2008. Kepribadian: Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga.343)

Abraham Maslow: hierarki kebutuhan manusia (aktualisasi diri) 

Maslow membagi kebutuhan organisme menjadi dua kategori. Pertama, ia mengidentifikasi beberapa kategori kebutuhan defisiensi-kebutuhan "D" (atau "motif D") - yang penting dalam pertahanan hidup. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan biologis utama seperti makanan, air, seks, dan tempat tinggal. Kebutuhan akan rasa aman mencakup kebutuhan akan keadaan yang umumnya bisa diprediksi, yang membuat dunia menjadi masuk akal. Kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta mencakup hubungan psikologis yang mendalam dengan orang lain. Dan kebutuhan akan penghargaan mencakup penghargaan terhadap diri sendiri dan  orang lain. Semua kebutuhan "D" ini memotivasi kita untuk menghadapi defisit- kita butuh sesuatu untuk mengisi dorongan atau kekosongan, kemudian menciptakan kembali keadaan homeostatis (keseimbangan tubuh). 

Maslow berpendapat bahwa kondisi sosial yang tepat dibutuhkan untuk mendukung tercapainya aktualisasi diri tingkat tertinggi; artinya orang tidak dapat mencapai level "being" ("tingkat B", dengan "nilai B" atau "motif B") apabila sibuk memuaskan kebutuhan dasar mereka. Kita biasanya tidak bisa mencapai seluruh potensi manusia kita dan mencari kebenaran serta keindahan apabila kita kekurangan makanan, keamanan, cinta dan penghargaan. 

Maslow menyusun seluruh kebutuhan dalam satu hierarki. Seperti pada teori psikoanalisis, dorongan biologis terletak di hierarki yang lebih rendah, sama seperti pada kebanyakan makhluk hidup. Terlepas dari teori psikoanalisis, kebutuhan manusia yang lebih tinggi juga dianggap sebagai kebutuhan biologis, tetapi juga lebih dari sekedar itu. (Friedman, Howard S. Schustack, Miriam W. 2008. Kepribadian: Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga.353)
(image from: http://ruangpsikologi.com/hirarki-kebutuhan-manusia-dari-maslow/)


Erich Fromm: ciri-ciri kepribadian sehat

Erich Fromm mengatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Berdasarkan pada pendapat tersebut, maka salah satu ciri pribadi yang sehat berarti adanya kemampuan untuk hidup dalam masyarakat sosial. Masyarakat sangat penting peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang merupakan hasil dari proses sosial dalam masyarakat. Masyarakat yang menjadikan seseorang berkepribadian sehat adalah masyarakat yang hubungan sosialnnya sangat manusiawi.

Kepribadian yang sehat menurut Erich Fromm adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat,  merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuhan batin dan tuntutan dari luar, dan seseorang menerapkan karakter sosial untuk mememenuhi harapan masyarakat. Kepribadian yang sehat juga juga ada pada keinginan untuk mencintai dan dicintai dalam bukunya yaitu "Art of Love" seperti dikutip oleh Erich Fromm dalam masyarakat yang sehat (Terjemahan Thomas Bambang Murtianto, 1995), ia  menulis: 
"Manusia setelah menemukan lewat pengalamannya bahwa cinta seksual (genital) memberinya kepuasan puncak, maka makna cinta seksual-genital menjadi prororipe bagi semua bentuk kebahagiaan manusia. Karenanya manusia terdorong mencari kebahagiaan yang ada kaitannya dengan hubungan seks, menempatkan erotisme genital sebagai pusat kehidupannya. Dengan melakukan itu manusia menjadi sangat bergantung dengan dunia luar, pada obyek cinta pilihannya, atau sungguh merasa kehilangan bila ditinggal mati atau ditinggal kabur" (http://psychologydaily.blogspot.com/2011/03/kepribadian-sehat-menurut-maslow-dan.html)
Cinta bukanlah keadaan seseorang alami, ataupun sekedar fenomena semu yang tidak memiliki arti nyata. Cinta membutuhkan pengetahuan, usaha dan pengalaman. Kapasitas untuk mencintai harus dikembangkan kerendahan hati dan disiplin. Menurut Fromm, cinta adalah jawaban untuk pertanyaan yang tidak terjawab-masalah eksistensi manusia. Cinta membuat kita mampu mengatasi keterasingan kita dari orang lain, tetapi dengan tetap menjaga integritas individual kita. Fromm mengemukakan bahwa cinta tidak mungkin ada tanpa kepribadian yang dewasa dan produktif. Oleh karena itu pendektan Fromm tentang manusia yang sehat dan utuh digambarkan melalui "karakter produktif", yang berusaha melampaui konteks biologis dan masyarakat, dan yang menggunakan otaknya untuk mencintai dan berkreasi dalam cara manusia yang unik. (Fromm & Maccoby, 1970).

From khawatir bahwa dalam masyarakat modern, kita teralienasi dari diri kita sendiri, dari orang lain, dan dari alam. Kita sering kali tidak menyadari kebutuhan kita untuk mencapai transendensi dan kesatuan. Kita berusaha untuk menutupi alienasi dalam diri ini dengan cara "bersenang-senang". Saat kita belu dewasa, dunia terlihat seperti satu payudara besar dan kita menjadi penghisapnya. Untuk mengatasi aliensi eksistensi dari masyarakat modern ini, Fromm berpendapat bahwa kita harus bisa bersabar, berkonsentrasi, dan hidup secara aktif di masa kini, dalam mengatasi narsisme kita. Ironisnya, walaupun manusia semakin mendapat kebebasan seiring berjalannya waktu, kita semakin merasa cemas dan kesepian. Apabila kita tidak melawan rasa kesepian dan isolasi ini dengan cara bekerja dengan penuh kasih untuk menolong orang lain, kita mungkin memilih jalan yang sebaliknya : Kita mungkin melarikan diri dari beban kebebasan dengan menyerahkan pada seorang diktator atau kekuatan otoriter lainnnya.
(Friedman, Howard S. Schustack, Miriam W. 2008. Kepribadian: Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga.339-340)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar